CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Dinsdag 28 Mei 2013

Curhat Ku

   Namaku Deka Vira. Aku adalah anak ke dua dari dua bersaudara. Aku siswi di salah satu MA Negeri di Yogyakarta. Aku tinggal disebuah Desa yang letaknya dilereng gunung. Ayahku kerja disebuah universitas yang ada dikotaku, Ibuku seorang guru, yang selalu sabar ketika mendidik anaknya, beliaulah yang membesarkanku sampai saat ini.Aku mempunyai kakak perempuan yang sangat bawel, dan suka marah-marah. Tetapi kadang ia membantuku saat aku ada kesulitan. Ia sekolah di Universitas islam yang ada di kotaku. Oh iya, aku juga mempunyai teman laki-laki yang baik, dan selalu menghibur ku, Ia juga sering menyanyikan lagu jadulnya jamrud yang judulnya "pelangi dimatamu".
  Setiap hari minggu aku selalu main, kadang ibuku sampai jengkel jika aku main dari pagi sampai sore, baru asik-asiknya ngobrol tau-tau HP bergetar, ibuku selalu telvon saat aku main. Kalau sudah ditelvon, bagaimanapun juga harus pulang.
  Oh iya, Aku berhubungan dengan cwok yang suka nyanyiin lagu jadul tadi sudah satu tahun lebih. Dia tu orangnya perhatian, ia juga bawel. Setiap malam libur ia selalu main, terkadang aku sangat jengkel jika ia pulang tengah malam. Apa lagi kalau ada Band kesukaannya manggung, ia kadang relain sampai hujan-hujan melihat ditengah malam.

Vrydag 24 Mei 2013



               Ujian Nasional Menjadi Momok siswa
oleh : Deka Vira W

            UN (Ujiian Nasional) adalah Ujian yang dilaksanakan secara Nasional atau dilaksanakan serentak setanah air. Selama ini Ujian Nasional masih dianggap momok bagi para siswa, siswa merasa takut karena Ujian Nasional menentukan kelulusan. Sampai saat ini maksud pemerintah dengan siswa tentang dilaksanakannya UN berbeda. Pemerintah bermaksud UN sebagai pengukur kemampuan siswa, tetapi siswa menganggap UN sebagai saat yang menentukan atau saat yang membuat siswa menjadi gundah.
            Selama ini banyak masyarakat yang menganggap UN tidak terlalu penting dan tidak berfungsi, karena membuat siswa menjadi setres dan didalam pelaksanaan UN masih banyak kecurangan, tetapi sebagian kecil masyarakat menganggap bahwa UN itu penting. Menurut masyarakat kecurangan dalam pelaksanaan UN itu wajar, karena UN menentukan kelulusan para siswa. Pada tahun 2013 ini Ujian Nasional tidak dilaksanakan secara nasional atau serentak bagi siswa SMA/MA/SMK karena banyak pendistribusian soal tertunda, hal ini membuat siswa kecewa dan merasa disepelekan. Jika UN dihapuskan maka akan terjadi suatu konflik antara pemerintah dengan masyarakat. Masyarakat menilai jika UN dihapuskan akan mengurangi fikiran dan beban siswa.
            Untuk mengurangi kegelisahan siswa, sekolah memberikan motivasi dan berdoa bersama, selain itu orangtua  juga selalu memberi semangat dan selalu berdoa untuk anaknya. Selain itu siswa juga harus berdoa dan berusaha agar pelaksanaan UN dapar dilaksanakan dengan lancar sehingga mendapat nilai yang baik.     


Woensdag 01 Mei 2013



Geguritan jawa



Wayah wengi
Kepyure udan wengi
nggowo sembribiting angin
katon ngresepi jiwa
ndomblong mlompong
ndelokake sepine tawang
kang biasane dikebaki abyore lintang
dikancani rembulan
Kepyure udan
soyo wengi angsoyo deres
sepi nyenyet
nadyan jangkrik kang ngramekake wayah wengi
Duh Gusti
muga udan iki nggawani kaberkah
Soyo wengi
mripat iki angsoyo lengket
bantal guling kang ngawe awe
ndedonga marang kang kuasa
muga sesuk bisa
ndelengkake indahe dunyo

Dinsdag 30 April 2013



TANGISAN SEORANG ANAK
           
            Gerimis tak berhenti juga, ditambah dengan Noa yang tertidur pulas dikamarnya dengan suara merdu yang bikin pusing. Padahal jam dinding sudah menunjukan jam 17:35, tetapi Noa belum bangun juga. Ibunya pun masuk kekamar Noa “Noa bangun!! Sudah waktunya magrib! Molor aja, bangun..bangunn!!” seru ibunya. Tidak lama kemudian Noa pun keluar dari kamarnya, dengan gambaran-gambaran pulau kecil dimuakanya. Ia pun kemudian mengambil air wudhu dan shalat magrib, kemudian mandi. Setelah mandi Ia shalat isya.
            “Noa Noa?” panggil Ayu teman sekolah, yang tinggal di komplek sebelah.
“Iya?” Jawab Noa sambil membuka pintu.
“Ngerjain PR biologi yuk? Kamu sudah ngerjain belum?”tanya Ayu.
 “Belum lah, Noa aja kalau pulang sekolah langsung tidur kok.” Sindir Ibu Noa, sambil  melirik Noa.
            Noa pun tersenyum malu. Kemudian mereka mengrjakan PR biologi berdua. Tak lama kemudian, Doni anak pak RT yang gayanya sok cool, yang bikin ilfil semua cewek, yang kabarnya suka sama Noa, datang kerumah Noa.
            “Assalamualaikum?” salam Doni.
            “Waallaikumsallam.” Jawab Noa.
            “kak Doni, ada apa kak?” Tanya Noa cuek.
            “tidak apa-apa, kebetulan lewat, jadi mampir sekalian.”
            “baru ngerjain apa e? Mana yang ngga bisa, tak ajarin?” tanya kak Doni, sok bisa.
            “kebetulan, ini kak, nomor 3?” jawab Ayu.
            “wah Biologi to, aku dulu jurusan IPS e dek jadi ngga tau.” Jawab kak Doni.
            “Wah uda malem e. Pulang dulu ya ?” pamit kak Doni.
Tidak lama kemudian Ayu pun juga pamitan pulang. “Noa, ak pulang dulu ya? Pamitin ibumu juga.” Seru Ayu. “Owkay, Sampai ketemu besok pagi.” Jawab Noa. Ayu pun pulang dengan muka sedih saat dijalan menuju rumahnya, Ia takut kena marah Ayahnya yang super duper galak kalo bagaikan hewan seperti singa, yang setiap hari mengaung keras.
            Sampai didepan rumahnya, Ayu kemudian mengetuk pintu sambil salam “assalamualaikum.” “Waalaikumsallam!” jawab ayahnya keras. Ayu semakin gugup dan takut. Saat masuk rumah ternyata ayu sudah ditunggu Ayahnya diruang tamu. “Dari mana saja kau, keluyuran pulang jam segini?” tanya ayahnya dengan muka merah hitam sangar. “Dari mengerjakan PR dirumah Noa, komplek sebelah yah.” Jawab Ayu ketakutan. “Alah alasan saja!” marah ayahnya sambil memukul Ayu dengan tangannya. Ayu menangis, ibunnya hanya bisa menangis karena ibu Ayu juga takut sama Ayahnya. “Sudah yah, sudah... sudah malam, tidak enak didengar tetangga sebelah.” Bujuk ibu Ayu, sambil menangis. “Biarin! Biar kapok sekalian!” Jawab ayah Ayu yang masih memukuli Ayu. Kakak laki-laki Ayupun keluar dari kamarnya. Ia sudah tidak dapat menahan emosi, mendengar tangisan ibu dan adiknya. Ia menarik Ayu dari tangan Ayahnya. “Apa kamu?!” tanya Ayahnya keras. “Selama ini Ayah marah selalu dengan kekerasan! Ayah bisa saya laporkan KDRT kalau terus-terusan begini!” berontak kakak Ayu. “Tau apa kamu? Anak baru kemarin sore we sok tau kau!” jawab Ayahnya keras. “Aku sudah tidak betah tinggal dirumah ini, setiap hari tanpa salah juga kena marah, Aku mau minggat dari rumah ini!” berontak kakak Ayu sambil meninggal kan ruang tamu. “Minggat saja, tidak usah pulang kerumah lagi!” jawab Ayahnya keras. Di kamar, kakak Ayu mengemasi barang-barang. Ayu dan Ibunya menangis melarang kakaknya pergi. “kakak jangan pergi kak..” Tangis Ayu. “maaf ya yu, bu, aku sudah tidak tahan dirumah ini, doakan saja semoga mendapat pekerjaan, buat cari kontrakan buat ibu dan Ayu, supaya cepat keluar dari kandang singa ini.” Jawab kakak Ayu sambil tersenyum kepada Ayu dan Ibunya. Kakak ayu pun meninggalkan rumah.
Tepat pukul lima pagi, jam beker Ayu berdering keras, Ayupun segera bangun dan mengambil air wudhu. Setelah shalat Ayu membantu Ibunya menggoreng gorengan untuk dijual di sekeliling kampungnya. Setelah semua beres Ayu mandi, dan membawa sebagian gorengan untuk dijualnya di sekolah. Tidak ada rasa malu dari Ayu sedikitpun, walaupun kadang ada teman yang sering mengejekya. Dengan mata merah bengkak  Ayu berangkat sekolah.
Sampai disekolah Ayu ditanya oleh Noa “kenapa matamu bengkak? Kamu dimarahin Ayahmu ya?”
















Saterdag 09 Maart 2013



PENJUALAN PULAU DI INDONESIA
MEMBUAT TANDA TANYA (?)
            Negara Indonesia adalah negara kepulauan atau sering disebut dengan “Negara Maritim”. Didalamnya memiliki banyak potensi laut dan dipulau-pulau yang dimilkinya. Namun sayangnya, pemerintah dan masyarakat Indonesia belum menyadari bahwa Indonesia memiliki banyak sumber daya yang berasal dari laut ataupun pulau-pulau tersebut dengan benar. Pemerintah Indonesia masih fokus dengan pembangunan-pembangunan di darat, seperti pembangunan jalan tol. Masih banyak juga pulau-pulau di Indonesia yang belum tersentuh dengan pembangunan atau tidak terurus. Hasilnya adalah pulau tersebut seperti pulau tanpa pemilik. Bahkan sangat ironis pulau-pulau tersebut dijual, berarti pulau tersebut dapat dimiliki siapapun dan dari negara manapun. Penjualan pulau adalah kegiatan yang dapat dikatakan penghinaan kepada masyarakat dan pemerintah Indonesia karena tidak dapat merawatnya, karena pulau tersebut adalah milik semua warga yang tinggal di Indonesia. Penjualan pulau ini juga termasuk aktivitas yang melanggar peraturan, karena didalam undang-undang tidak membolehkan adanya pengalihan kepemilikan pulau kepada warga negara asing.
Bhayu M.H mengatakan “Dulu, sewaktu bekerja di sebuah perusahaan milik keluarga konglomerat, saya mendengar bahwa keluarga kuya-raya itu memiliki dua buah pulau di kepulauan Seribu. Tiap akhir tahun keluarga besarnya yang memiliki berbagai bisnis itu berkumpul untuk merayakan pergantian tahun di sana. Jadi, sebenarnya saya tidak heran bila baru-baru ini, merebak isyu mengenai penjualan pulau di sebuah situs luar negeri. Bisa jadi itu memang sudah lama terjadi, tapi dilakukan diam-diam. Di situs tersebut memang tercantum ada tiga pulau di sekitar Sumatra yang dijual untuk dimiliki secara pribadi. Ketiga pulau itu bernama pulau Siloinak, Macaroni, dan Kandui.”
Sebagai pemuda Indonesia ada banyak hal yang kita lakukan untuk menyelamatkan Indonesia dari penjualan pulau yang sebenarnya memiliki banyak sumber daya yang dapat dinikmati hasilnya bersama. Hal yang paling mendasar yang harus kita lakukan adalah menimbulkan rasa cinta terhadap tanah air dimana kita berdiri, yaitu Indonesia. Kita tidak boleh bersifat acuh pada masalah yang sedang dihadapi oleh Indonesia. Setidaknya kita bersimpati pada permasalahan tersebut. Selain itu kita juga harus menggali ilmu-ilmu yang dapat menunjang untuk pembangunan pulau-pulau tersebut. Dengan menggali ilmu tersebut, kita dapat menguasai apa yang sebenarnya terjadi saat ini dan apa yang harus dilakukan kedepannya.
Banyak ilmu yang dapat kita pelajari untuk mencegah penjualan pulau ini. Yaitu dengan mempelajari hukum-hukum laut nasional dan internasional, yang juga mencakup hukum-hukum tentang pulau, pelindungnya dan pemanfaatannya. Selain itu kita juga dapat mempelajari ilmu-ilmu yang bersifat teknik. Karena dengan teknik kita dapat melakukan pembangunan di pulau-pulau yang terabaikan tersebut. kita dapat membuat pulau-pulau tersebut sebagai investasi untuk Indonesia kedepannya.
Untuk menyelesaian masalah ini perlu adanya sosialisasi dan kerja sama antara pemuda, masyarakat, dan juga pemerintah. Tidak ada gunanya kita melakukan semua itu tanpa adanya sosialisasi kepada pemerintah dan masyarakat. Tidak ada gunanya masyarakat hanya diam saja ketika mengetahui ada penjualan pulau, dan tidak ada gunanya juga pemerintah membuat hukum yang jelas dan tegas tanpa adanya campur tangan pemuda dan masyarakat luas.
Pemuda harus segera bergerak sebelum lebih banyak pulau-pulau yang dijual. Karena pemuda adalah satu-satunya generasi yang akan menjalankan bagaimana Indonesia kedepannya. Mungkin akan terjadi lebih banyak pulau yang dijual untuk umum lalu semakin banyak juga pulau yang lepas dari Indonesia jika pemuda tidak peduli dengan masalah ini. Pertanyaan-pertanyaan baru pasti akan muncul, seperti “apakah Indonesia masih dapat dibilang sebagai negara maritim?”