CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Dinsdag 30 April 2013



TANGISAN SEORANG ANAK
           
            Gerimis tak berhenti juga, ditambah dengan Noa yang tertidur pulas dikamarnya dengan suara merdu yang bikin pusing. Padahal jam dinding sudah menunjukan jam 17:35, tetapi Noa belum bangun juga. Ibunya pun masuk kekamar Noa “Noa bangun!! Sudah waktunya magrib! Molor aja, bangun..bangunn!!” seru ibunya. Tidak lama kemudian Noa pun keluar dari kamarnya, dengan gambaran-gambaran pulau kecil dimuakanya. Ia pun kemudian mengambil air wudhu dan shalat magrib, kemudian mandi. Setelah mandi Ia shalat isya.
            “Noa Noa?” panggil Ayu teman sekolah, yang tinggal di komplek sebelah.
“Iya?” Jawab Noa sambil membuka pintu.
“Ngerjain PR biologi yuk? Kamu sudah ngerjain belum?”tanya Ayu.
 “Belum lah, Noa aja kalau pulang sekolah langsung tidur kok.” Sindir Ibu Noa, sambil  melirik Noa.
            Noa pun tersenyum malu. Kemudian mereka mengrjakan PR biologi berdua. Tak lama kemudian, Doni anak pak RT yang gayanya sok cool, yang bikin ilfil semua cewek, yang kabarnya suka sama Noa, datang kerumah Noa.
            “Assalamualaikum?” salam Doni.
            “Waallaikumsallam.” Jawab Noa.
            “kak Doni, ada apa kak?” Tanya Noa cuek.
            “tidak apa-apa, kebetulan lewat, jadi mampir sekalian.”
            “baru ngerjain apa e? Mana yang ngga bisa, tak ajarin?” tanya kak Doni, sok bisa.
            “kebetulan, ini kak, nomor 3?” jawab Ayu.
            “wah Biologi to, aku dulu jurusan IPS e dek jadi ngga tau.” Jawab kak Doni.
            “Wah uda malem e. Pulang dulu ya ?” pamit kak Doni.
Tidak lama kemudian Ayu pun juga pamitan pulang. “Noa, ak pulang dulu ya? Pamitin ibumu juga.” Seru Ayu. “Owkay, Sampai ketemu besok pagi.” Jawab Noa. Ayu pun pulang dengan muka sedih saat dijalan menuju rumahnya, Ia takut kena marah Ayahnya yang super duper galak kalo bagaikan hewan seperti singa, yang setiap hari mengaung keras.
            Sampai didepan rumahnya, Ayu kemudian mengetuk pintu sambil salam “assalamualaikum.” “Waalaikumsallam!” jawab ayahnya keras. Ayu semakin gugup dan takut. Saat masuk rumah ternyata ayu sudah ditunggu Ayahnya diruang tamu. “Dari mana saja kau, keluyuran pulang jam segini?” tanya ayahnya dengan muka merah hitam sangar. “Dari mengerjakan PR dirumah Noa, komplek sebelah yah.” Jawab Ayu ketakutan. “Alah alasan saja!” marah ayahnya sambil memukul Ayu dengan tangannya. Ayu menangis, ibunnya hanya bisa menangis karena ibu Ayu juga takut sama Ayahnya. “Sudah yah, sudah... sudah malam, tidak enak didengar tetangga sebelah.” Bujuk ibu Ayu, sambil menangis. “Biarin! Biar kapok sekalian!” Jawab ayah Ayu yang masih memukuli Ayu. Kakak laki-laki Ayupun keluar dari kamarnya. Ia sudah tidak dapat menahan emosi, mendengar tangisan ibu dan adiknya. Ia menarik Ayu dari tangan Ayahnya. “Apa kamu?!” tanya Ayahnya keras. “Selama ini Ayah marah selalu dengan kekerasan! Ayah bisa saya laporkan KDRT kalau terus-terusan begini!” berontak kakak Ayu. “Tau apa kamu? Anak baru kemarin sore we sok tau kau!” jawab Ayahnya keras. “Aku sudah tidak betah tinggal dirumah ini, setiap hari tanpa salah juga kena marah, Aku mau minggat dari rumah ini!” berontak kakak Ayu sambil meninggal kan ruang tamu. “Minggat saja, tidak usah pulang kerumah lagi!” jawab Ayahnya keras. Di kamar, kakak Ayu mengemasi barang-barang. Ayu dan Ibunya menangis melarang kakaknya pergi. “kakak jangan pergi kak..” Tangis Ayu. “maaf ya yu, bu, aku sudah tidak tahan dirumah ini, doakan saja semoga mendapat pekerjaan, buat cari kontrakan buat ibu dan Ayu, supaya cepat keluar dari kandang singa ini.” Jawab kakak Ayu sambil tersenyum kepada Ayu dan Ibunya. Kakak ayu pun meninggalkan rumah.
Tepat pukul lima pagi, jam beker Ayu berdering keras, Ayupun segera bangun dan mengambil air wudhu. Setelah shalat Ayu membantu Ibunya menggoreng gorengan untuk dijual di sekeliling kampungnya. Setelah semua beres Ayu mandi, dan membawa sebagian gorengan untuk dijualnya di sekolah. Tidak ada rasa malu dari Ayu sedikitpun, walaupun kadang ada teman yang sering mengejekya. Dengan mata merah bengkak  Ayu berangkat sekolah.
Sampai disekolah Ayu ditanya oleh Noa “kenapa matamu bengkak? Kamu dimarahin Ayahmu ya?”
















0 komentar:

Plaas 'n opmerking